Senin, 13 Juli 2009

Mantan Kyai NU Membongkar Praktek Syirik (Kiai, Habib dan Gus Ahlul Bid'ah)

Penulis : H. Mahrus Ali

Editor : Arif Mustaqim

Penerbit : Laa Tasyuk!

Ketika Amalan Sunnah dianggap Bid'ah dan Bida'ah dianggap Sunnah

Sosok sang Kiai, Habib dan Gus adalah sosok seorang pemimpin dan panutan ummat, segala tindak tanduknya, baik ucapan maupun perbuatannya akan selalu dijadikan contoh dan teladan bagi ummatnya. Sehingga jika Kiai, Habib dan Gus salah dalam praktek amaliah harus ada yang berani mengkoreksi dan bukan malah membiarkan prakteknya diperjuangkan dan dilindungi, sehingga banyak orang yang mengkultuskannya dan menganggap sang Kiai, Habib dan Gus sebagai sosok yang maksum, bahkan dianggap Wali yang serba tahu tentang hal-hal ghaib, sehingga apa yang dikatakan dan diajarkan diterima langsung tanpa reserve CdTnilai baik buruknya, sesuai tidaknya dengan ajaran al-Qur'an dan Sunnah Nabi shalallahu alaihi wa salam yang shohih). Sungguh Fenomena tersebut banyak kita jumpai dimana mana, baikdi kota-kota besar maupun di desa-desa terpencil. Orang awam sampai cendekiawan, dari kalangan Artis sampai Presiden tidak berani pergi ke dukun karena takut syirik. Namun kalau sowan ke Kiai, Habib dan Gus, nyuwun barokah katanya dan menanyakan hal-hal yang dihajatkan dan masalah-masalah yang dihadapinya tidak mengapa, bahkan dianggap sebagai amal kebaikan dan berpahala. Anehnya pula sang Kiai, Habib dan Gus yang banyak dikunjungi orang yang menanyakan masalah dalam hal-hal ghaib: ''aji pengasih, jodoh, kesembuhan, kekebalan, nasib, pelaris, pangkat, jabatan dan lain lain'' tidak menyampaikan bahwa apa yang ditanyakan bukan hak dan wewenangnya. Mereka malah menjadi GR dan memberikan ritual dan amaliah yang tidak dituntunkan dalam al-Qur'an dan Sunnah Nabi Shalallahu alaihi wasalam yang shohih, bahkan mengarah kepada kesyirikan dan kufur kepada Allah, Subhanallah!

3 komentar:

robith nuriel haq mengatakan...

Mahrus Ali itu sama sekali tidak pernah jadi kiyai NU. itu tulisan "mantan kiyai NU" penerbit bukunya (La Tasyuk) yang nambah-nambahin supaya bukunya bisa best seller dengan cara kotor. menyedihkan sekali La Tasyuk melakukan dakwah dholalah. jadi bukunya sejak dari sampulnya sudah tidak ilmiah sama sekali. bagi yang belum pernah lihat mukanya Mahrus Ali, cek link ini:
http://as-salafiyyah.blogspot.com/2011/01/lebih-dekat-dengan-h-mahrus-ali.html

Anonim mengatakan...

jadi jelas sekali bahwa penulis buku berbohong dan menambahkan data palsu. DASAR WAH(B)ABI!!

Anonim mengatakan...

Wah bahaya juga isi bukunya. bisa menimbulkan perpecahan umat. Pasti dari WAHABI arab saudi temannya amerika